Mengenai Saya
Sabtu, 23 Mei 2009
BelUm ada juDul
Waduh laMa bAnget gak perNah poSting lagi... Coz lg sibuk fban... sebenarx bkn krna fban... Krna gak ada koMputer aja... KOmptr kantor gak bsa interNatan, koMptr di rmh ruSak. Jadix internetanx leWat hp percinta.... pengen bgt raSax punYa laptop... Kpn ya kesamPean... Minta doAx aja.
Selasa, 09 Desember 2008
S'BUAH LAGU KENANGAN
***** RAMA - BERTAHAN *****
Intro: G
G D Em D
Lihat aku di sini
C G Am D
Kau lukai hati dan perasaan ini
G D Em D
Tapi entah mengapa
C G Am D
Aku bisa memberikan maaf padamu
Em D C Am
(*) Mungkin karena cinta padamu
D
Tulus dari dasar hatiku
Em D C Am
Mungkin karena aku berharap
D
Kau dapat mengerti cintaku
G D Em D
Reff I: Lihat aku di sini
C G Am D
Bertahan, walau kau selalu menyakiti
G D Em D
Hingga air mataku
C G Am D
Tak dapat menetes dan habis terurai
Kembali ke: (*)
G D Em
Reff I I: Meski kau terus sakiti aku
D C G Am
Cinta ini akan selalu memaafkan
D G Em D C
Dan aku percaya nanti engkau mengerti
G Am D
Bila cintaku tak ‘kan mati
Kembali ke Reff I I, 1 (do)=A
Int: C Cm Am D
Coda: A
DenGaN sair inDahx biSa
memBuat kiTa jaDi saTu....
s'buAh laGu yaNg biSa memBuat
ak terSenyum dAn meNangis....
s'bUah laGu yaNg menEmaNi
haRi2 inDah kiTa duLu....
laGu deNgan liRik yaNg
seDerhaNa taPi memPunyai aRti yaNg daLam baGi kiTa berDua....
saMpai kaPanPun laGu itu
aKan s'lAlu kiTa kenAng, waLau kiNi kiTa t'lah teRpisAh jaUh....
Intro: G
G D Em D
Lihat aku di sini
C G Am D
Kau lukai hati dan perasaan ini
G D Em D
Tapi entah mengapa
C G Am D
Aku bisa memberikan maaf padamu
Em D C Am
(*) Mungkin karena cinta padamu
D
Tulus dari dasar hatiku
Em D C Am
Mungkin karena aku berharap
D
Kau dapat mengerti cintaku
G D Em D
Reff I: Lihat aku di sini
C G Am D
Bertahan, walau kau selalu menyakiti
G D Em D
Hingga air mataku
C G Am D
Tak dapat menetes dan habis terurai
Kembali ke: (*)
G D Em
Reff I I: Meski kau terus sakiti aku
D C G Am
Cinta ini akan selalu memaafkan
D G Em D C
Dan aku percaya nanti engkau mengerti
G Am D
Bila cintaku tak ‘kan mati
Kembali ke Reff I I, 1 (do)=A
Int: C Cm Am D
Coda: A
DenGaN sair inDahx biSa
memBuat kiTa jaDi saTu....
s'buAh laGu yaNg biSa memBuat
ak terSenyum dAn meNangis....
s'bUah laGu yaNg menEmaNi
haRi2 inDah kiTa duLu....
laGu deNgan liRik yaNg
seDerhaNa taPi memPunyai aRti yaNg daLam baGi kiTa berDua....
saMpai kaPanPun laGu itu
aKan s'lAlu kiTa kenAng, waLau kiNi kiTa t'lah teRpisAh jaUh....
Minggu, 07 Desember 2008
ERAU SEBENTAR LAGI
Gak kerasa bentar lagi erau...
lima tahun vakum br tahun ini ada erau lagi,,,,
pastix acara belimbur yg ak tunggu, basah, basah, basah..... hehehehehe kaya lagu dangdut ya.... namax belimbur ya harus basah. klo gak basah bkn belimbur.
jauh-jauh hari ak udah request klo tgl 27 des ak msk malam. klo gak request ntar ak di suruh kerja pagi.... klo kerja pagi otomatis gak bisa ikut belimbur. tau ndiri kan klo ker di hotel gak mandang hari libur....
ini aja pas hari raya aku kerja pagi :-(
orang2 libur eh ak ker.... kasian bgt y ak.
kira2 erau taun ini seru apa gak ya,,,,,
ak liat tenggarong udh mulai bebenah. umbul2 mulai di pasang, penari masal latian trus setiap sore. tempat orang belian udh di bikin.tangga untuk menurunkan naga jg udah di bikin........
kamar hotel di tempat ak kerja jg sudah di boking untuk tamux sultan.
moga aja erau tahun ini sukses,,,ses,,,,ses,,ses,,,
lima tahun vakum br tahun ini ada erau lagi,,,,
pastix acara belimbur yg ak tunggu, basah, basah, basah..... hehehehehe kaya lagu dangdut ya.... namax belimbur ya harus basah. klo gak basah bkn belimbur.
jauh-jauh hari ak udah request klo tgl 27 des ak msk malam. klo gak request ntar ak di suruh kerja pagi.... klo kerja pagi otomatis gak bisa ikut belimbur. tau ndiri kan klo ker di hotel gak mandang hari libur....
ini aja pas hari raya aku kerja pagi :-(
orang2 libur eh ak ker.... kasian bgt y ak.
kira2 erau taun ini seru apa gak ya,,,,,
ak liat tenggarong udh mulai bebenah. umbul2 mulai di pasang, penari masal latian trus setiap sore. tempat orang belian udh di bikin.tangga untuk menurunkan naga jg udah di bikin........
kamar hotel di tempat ak kerja jg sudah di boking untuk tamux sultan.
moga aja erau tahun ini sukses,,,ses,,,,ses,,ses,,,
Minggu, 23 November 2008
LEMBUSWANA HEWAN TUNGGANGANYA RAJA KUTAI
“Bermahkota bukannya raja. Berbelalai. Bergading lainnya gajah. Bersayap bukannya burung. Bersisik lainnya ikan. Bertaji bukannya ayam. Binatang apakah ini?”
tebak-tebakan ini tertulis di bawah kaki Patung berbentuk binatang aneh dan unik di depan Musium Mulawarman. Jawabannya memang sudah pasti “Lembuswana”, spesies langka yang tidak termasuk dalam daftar Appendix I Cites ini dapat anda jumpai di Kota Tenggarong, yaitu : di Pintu Gerbang memasuki kota Tenggarong, di depan Musium Mulawarman dan yang terbesar di Pulau Wisata Kumala.
kalo di tempat lain posisi patung berdiri, beda halx dengan posisi patung lembuswana yang ada di pulau kumala, posisi lembuswana yang ada di pulau kumala lagi duduk....
dengar-dengar posisi lembuswana yang ada di pulau kumala di permasalahkan oleh para kerabat keraton kutai soalnya dari dulu posisi lembuswana gak ada yang duduk. malah mereka minta tu patung di bongkar trus di bikin posisix jadi berdiri......
tapi sampai sekarang lembuswana yang ada di pulau masih duduk,,,,,capek juga kali dia duduk.....hehehehehe
aneh juga sich liat lembuswana duduk, coba posisix berdiri pasti jadi patung tertinggi di indonesia,,,,,, makin terkenal kan tenggarong.
dulunya lembuswana tunggangannya para raja kutai, bisa kebayang kan betapa gagahnya para raja kutai sewaktu menunggangi lembuswana....
trus orang2 dulu kok gak takut ya pas liat lembuswana, udah biasa kali ya, mungkin kalo dijaman skarang lembuswana itu kuda....
benar ada gak sih lembuswana itu ato cuma legenda.... klo memang benar ada kok sampai sekarang gak ada yang nemuin posilnya.....
sebenarnya ada lagi hewan legenda yang ada di tenggarong yaitu ULAR LEMBU, ular yang kepalax lembu,,,,,,entar aja ya aku cerita tentang ular lembu,,,,,coz ak udh ngantuk. ni hewan lebih serem dari lembuswana n' monster ancol.
Legenda Naga Erau dan Putri Karang Melenu
Pada zaman dahulu kala di kampung Melanti, Hulu Dusun, berdiamlah sepasang suami istri yakni Petinggi Hulu Dusun dan istrinya yang bernama Babu Jaruma. Usia mereka sudah cukup lanjut dan mereka belum juga mendapatkan keturunan. Mereka selalu memohon kepada Dewata agar dikaruniai seorang anak sebagai penerus keturunannya.
Suatu hari, keadaan alam menjadi sangat buruk. Hujan turun dengan sangat lebat selama tujuh hari tujuh malam. Petir menyambar silih berganti diiringi gemuruh guntur dan tiupan angin yang cukup kencang. Tak seorang pun penduduk Hulu Dusun yang berani keluar rumah, termasuk Petinggi Hulu Dusun dan istrinya.
Pada hari yang ketujuh, persediaan kayu bakar untuk keperluan memasak keluarga ini sudah habis. Untuk keluar rumah mereka tak berani karena cuaca yang sangat buruk. Akhirnya Petinggi memutuskan untuk mengambil salah satu kasau atap rumahnya untuk dijadikan kayu bakar.
Ketika Petinggi Hulu Dusun membelah kayu kasau, alangkah terkejutnya ia ketika melihat seekor ulat kecil sedang melingkar dan memandang kearahnya dengan matanya yang halus, seakan-akan minta dikasihani dan dipelihara. Pada saat ulat itu diambil Petinggi, keajaiban alam pun terjadi. Hujan yang tadinya lebat disertai guntur dan petir selama tujuh hari tujuh malam, seketika itu juga menjadi reda. Hari kembali cerah seperti sedia kala, dan sang surya pun telah menampakkan dirinya dibalik iringan awan putih. Seluruh penduduk Hulu Dusun bersyukur dan gembira atas perubahan cuaca ini.
Ulat kecil tadi dipelihara dengan baik oleh keluarga Petinggi Hulu Dusun. Babu Jaruma sangat rajin merawat dan memberikan makanan berupa daun-daun segar kepada ulat itu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, ulat itu membesar dengan cepat dan ternyata ia adalah seekor naga.
Suatu malam, Petinggi Hulu Dusun bermimpi bertemu seorang putri yang cantik jelita yang merupakan penjelmaan dari naga tersebut.
"Ayah dan bunda tak usah takut dengan ananda." kata sang putri, "Meskipun ananda sudah besar dan menakutkan orang di desa ini, izinkanlah ananda untuk pergi. Dan buatkanlah sebuah tangga agar dapat meluncur ke bawah."
Pagi harinya, Petinggi Hulu Dusun menceritakan mimpinya kepada sang istri. Mereka berdua lalu membuatkan sebuah tangga yang terbuat dari bambu. Ketika naga itu bergerak hendak turun, ia berkata dan suaranya persis seperti suara putri yang didengar dalam mimpi Petinggi semalam.
"Bilamana ananda telah turun ke tanah, maka hendaknya ayah dan bunda mengikuti kemana saja ananda merayap. Disamping itu ananda minta agar ayahanda membakar wijen hitam serta taburi tubuh ananda dengan beras kuning. Jika ananda merayap sampai ke sungai dan telah masuk kedalam air, maka iringilah buih yang muncul di permukaan sungai."
Sang naga pun merayap menuruni tangga itu sampai ke tanah dan selanjutnya menuju ke sungai dengan diiringi oleh Petinggi dan isterinya. Setelah sampai di sungai, berenanglah sang naga berturut-turut 7 kali ke hulu dan 7 kali ke hilir dan kemudian berenang ke Tepian Batu. Di Tepian Batu, sang naga berenang ke kiri 3 kali dan ke kanan 3 kali dan akhirnya ia menyelam.
Di saat sang naga menyelam, timbullah angin topan yang dahsyat, air bergelombang, hujan, guntur dan petir bersahut-sahutan. Perahu yang ditumpangi petinggi pun didayung ke tepian. Kemudian seketika keadaan menjadi tenang kembali, matahari muncul kembali dengan disertai hujan rintik-rintik. Petinggi dan isterinya menjadi heran. Mereka mengamati permukaan sungai Mahakam, mencari-cari dimana sang naga berada.
Tiba-tiba mereka melihat permukaan sungai Mahakam dipenuhi dengan buih. Pelangi menumpukkan warna-warninya ke tempat buih yang meninggi di permukaan air tersebut. Babu Jaruma melihat seperti ada kumala yang bercahaya berkilau-kilauan. Mereka pun mendekati gelembung buih yang bercahaya tadi, dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat di gelembung buih itu terdapat seorang bayi perempuan sedang terbaring didalam sebuah gong. Gong itu kemudian meninggi dan tampaklah naga yang menghilang tadi sedang menjunjung gong tersebut. Semakin gong dan naga tadi meninggi naik ke atas permukaan air, nampaklah oleh mereka binatang aneh sedang menjunjung sang naga dan gong tersebut. Petinggi dan istrinya ketakutan melihat kemunculan binatang aneh yang tak lain adalah Lembu Swana, dengan segera petinggi mendayung perahunya ke tepian batu.
Tak lama kemudian, perlahan-lahan Lembu Swana dan sang naga tenggelam ke dalam sungai, hingga akhirnya yang tertinggal hanyalah gong yang berisi bayi dari khayangan itu. Gong dan bayi itu segera diambil oleh Babu Jaruma dan dibawanya pulang. Petinggi dan istrinya sangat bahagia mendapat karunia berupa seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Bayi itu lalu dipelihara mereka, dan sesuai dengan mimpi yang ditujukan kepada mereka maka bayi itu diberi nama Puteri Karang Melenu. Bayi perempuan inilah kelak akan menjadi istri raja Kutai Kartanegara yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti.
Demikianlah mitologi Kutai mengenai asal mula Naga Erau yang menghantarkan Putri Junjung Buih atau Putri Karang Melenu, ibu suri dari raja-raja Kutai Kartanegara.***
disadur dari forum.detik.com by julaklantih
__________________
Suatu hari, keadaan alam menjadi sangat buruk. Hujan turun dengan sangat lebat selama tujuh hari tujuh malam. Petir menyambar silih berganti diiringi gemuruh guntur dan tiupan angin yang cukup kencang. Tak seorang pun penduduk Hulu Dusun yang berani keluar rumah, termasuk Petinggi Hulu Dusun dan istrinya.
Pada hari yang ketujuh, persediaan kayu bakar untuk keperluan memasak keluarga ini sudah habis. Untuk keluar rumah mereka tak berani karena cuaca yang sangat buruk. Akhirnya Petinggi memutuskan untuk mengambil salah satu kasau atap rumahnya untuk dijadikan kayu bakar.
Ketika Petinggi Hulu Dusun membelah kayu kasau, alangkah terkejutnya ia ketika melihat seekor ulat kecil sedang melingkar dan memandang kearahnya dengan matanya yang halus, seakan-akan minta dikasihani dan dipelihara. Pada saat ulat itu diambil Petinggi, keajaiban alam pun terjadi. Hujan yang tadinya lebat disertai guntur dan petir selama tujuh hari tujuh malam, seketika itu juga menjadi reda. Hari kembali cerah seperti sedia kala, dan sang surya pun telah menampakkan dirinya dibalik iringan awan putih. Seluruh penduduk Hulu Dusun bersyukur dan gembira atas perubahan cuaca ini.
Ulat kecil tadi dipelihara dengan baik oleh keluarga Petinggi Hulu Dusun. Babu Jaruma sangat rajin merawat dan memberikan makanan berupa daun-daun segar kepada ulat itu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, ulat itu membesar dengan cepat dan ternyata ia adalah seekor naga.
Suatu malam, Petinggi Hulu Dusun bermimpi bertemu seorang putri yang cantik jelita yang merupakan penjelmaan dari naga tersebut.
"Ayah dan bunda tak usah takut dengan ananda." kata sang putri, "Meskipun ananda sudah besar dan menakutkan orang di desa ini, izinkanlah ananda untuk pergi. Dan buatkanlah sebuah tangga agar dapat meluncur ke bawah."
Pagi harinya, Petinggi Hulu Dusun menceritakan mimpinya kepada sang istri. Mereka berdua lalu membuatkan sebuah tangga yang terbuat dari bambu. Ketika naga itu bergerak hendak turun, ia berkata dan suaranya persis seperti suara putri yang didengar dalam mimpi Petinggi semalam.
"Bilamana ananda telah turun ke tanah, maka hendaknya ayah dan bunda mengikuti kemana saja ananda merayap. Disamping itu ananda minta agar ayahanda membakar wijen hitam serta taburi tubuh ananda dengan beras kuning. Jika ananda merayap sampai ke sungai dan telah masuk kedalam air, maka iringilah buih yang muncul di permukaan sungai."
Sang naga pun merayap menuruni tangga itu sampai ke tanah dan selanjutnya menuju ke sungai dengan diiringi oleh Petinggi dan isterinya. Setelah sampai di sungai, berenanglah sang naga berturut-turut 7 kali ke hulu dan 7 kali ke hilir dan kemudian berenang ke Tepian Batu. Di Tepian Batu, sang naga berenang ke kiri 3 kali dan ke kanan 3 kali dan akhirnya ia menyelam.
Di saat sang naga menyelam, timbullah angin topan yang dahsyat, air bergelombang, hujan, guntur dan petir bersahut-sahutan. Perahu yang ditumpangi petinggi pun didayung ke tepian. Kemudian seketika keadaan menjadi tenang kembali, matahari muncul kembali dengan disertai hujan rintik-rintik. Petinggi dan isterinya menjadi heran. Mereka mengamati permukaan sungai Mahakam, mencari-cari dimana sang naga berada.
Tiba-tiba mereka melihat permukaan sungai Mahakam dipenuhi dengan buih. Pelangi menumpukkan warna-warninya ke tempat buih yang meninggi di permukaan air tersebut. Babu Jaruma melihat seperti ada kumala yang bercahaya berkilau-kilauan. Mereka pun mendekati gelembung buih yang bercahaya tadi, dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat di gelembung buih itu terdapat seorang bayi perempuan sedang terbaring didalam sebuah gong. Gong itu kemudian meninggi dan tampaklah naga yang menghilang tadi sedang menjunjung gong tersebut. Semakin gong dan naga tadi meninggi naik ke atas permukaan air, nampaklah oleh mereka binatang aneh sedang menjunjung sang naga dan gong tersebut. Petinggi dan istrinya ketakutan melihat kemunculan binatang aneh yang tak lain adalah Lembu Swana, dengan segera petinggi mendayung perahunya ke tepian batu.
Tak lama kemudian, perlahan-lahan Lembu Swana dan sang naga tenggelam ke dalam sungai, hingga akhirnya yang tertinggal hanyalah gong yang berisi bayi dari khayangan itu. Gong dan bayi itu segera diambil oleh Babu Jaruma dan dibawanya pulang. Petinggi dan istrinya sangat bahagia mendapat karunia berupa seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Bayi itu lalu dipelihara mereka, dan sesuai dengan mimpi yang ditujukan kepada mereka maka bayi itu diberi nama Puteri Karang Melenu. Bayi perempuan inilah kelak akan menjadi istri raja Kutai Kartanegara yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti.
Demikianlah mitologi Kutai mengenai asal mula Naga Erau yang menghantarkan Putri Junjung Buih atau Putri Karang Melenu, ibu suri dari raja-raja Kutai Kartanegara.***
disadur dari forum.detik.com by julaklantih
__________________
Sabtu, 22 November 2008
AWAN ANEH MEMBELAH LANGIT TENGGARONG
Kaget juga pas lihat ke langit, kok awanx bentuknya begitu,,,,,aneh juga, memanjang,bekas asap pesawat kali ya.
tapi setahuku itu bukan jalur pesawat....
udahlah gak penting,,,,
yang jelas aku punya fotox, untuk yg akhli di bidangx tolong di jelaskan............
ini foto ak ambil tanggal 21/11/2008 jam 09.07 am.
moga aja ini bukan tanda apa2.....
Langganan:
Postingan (Atom)
BINTANG
TENTANG DIRINYA
BagiKu meNcintaiMu adAlah baHagia unTukKu